Kedai kopi
Kedai kopi dengan nuansa kota tidak menarik, semua berpura pura memesan kopi namun fokus dengan handpone dan meninggalkan interaksi normal.
Ku perhatikan satu persatu gerak gerik manusia yang terlalu kecapean mengurus kebutuhan dapur namun melupakan aktivitas kemanusiaan, tentang kapitalis yang menjarah tanah air orang orang lokal dengan kekayaan alam yang melimpah.
Ahh,,semoga hari ini, atau tulisanku bisa merubah pola pikir kedai kopi sebagai tempat revolusi bukan ambisi diri menolak komunikasi.
Comments
Post a Comment